Batam punya Destinasi Wisata Baru Eko Wisata Madu Klanceng Trigona
MC Pemko Batam – Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, bersilaturahmi sekaligus panen madu klanceng atau trigona di Kampung Tembesi Bengkel, kelurahan Kibing kecamatan Batu Aji, Batam, Minggu (05/03/2023).
Kegiatan yang dipusatkan di fasilitas umum (Fasum) RT. 04 RW. 01 Tembesi Bengkel itu juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Kepri, Sugianto, Lurah Kibing, Babinsa, Babinkantibmas, RW, RT serta Tokoh Masyarakat Tembesi Bengkel.
Petani lebah madu yang juga adalah ketua RT. 04 Tembesi Bengkel, Salimun mengatakan panen madu ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa di Tembesi Bengkel ini ada kegiatan ternak lebah madu. “kami memberanikan diri berternak Lebah Trigona sebagai destinasi wisata Agro,” sebutnya.
Ia berharap agar pemerintah dan pihak lainnya dapat memberikan masukan dan bantuan agar ternak lebah madu ini bisa berkembang dan menghasilkan madu yang lebih banyak lagi serta dapat dikenal ke manca negara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata merasa takjub karena Batam juga punya ternak lebah madu. Disebutnya bahwa Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan pembangunan Batam sebagai kota pariwisata.
Jika ingin membangun destinasi wisata, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah aksesibilitas, bagaimana akses unuk sampai ketempat itu baik melalui laut, darat dan udara.
“Batam dibangun aksesnya oleh bapak Wali Kota Haji Muhammad Rudi dalam konteks pariwisata. Jalan kita lebar dan diperluas. Akses kita tidak ada kemacetan,” ujarnya.
Kedua Amenitas, semua fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi.
Dan yang ketiga adalah Atraksi, termasuk atraksi alam. Alam itu sendiri menciptakan atraksi atau kegiatan yang bisa membuat orang senang datang, membeli dan sebaginya.
“Hari ini saya lihat ini ada potensi satu lagi atraksi alam, yakni panen madu lebah. Saya hadir disini untuk melihat potensi pariwisata di lokasi Tembesi Bengkel ini,” serunya.
Menurut Ardi, tempat ini dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata. Namun jika melihat kepada aspek ‘3A’, lokasi ini masih memiliki persoalan dari segi akses.
Ia mengatakan, perlu pembukaan akses agar wisatawan dapat sampai ke lokasi dalam waktu yang terukur dan nyaman. Juga pembenahan toilet umum, tempat makan, tempat membeli oleh-oleh dan lainnya.
“Ini adalah atraksi alam, tinggal menambah sedikit-sedikit lagi, misalnya menambahkan tarian penyambutan atau lainnya. Ini merupakan tantangan bagi kita. Saya berharap dari Pak Lurah, Pak RT dan kita semua agar bagaimana tiga hal tadi, akses, amenitas dan atraksinya dapat kita benahi,”harapnya.
Ardi berharap agar kedepan bisa juga dikembangkan home stay, dimana Wisatawan bisa tinggal dan beratraksi dengan masyarakat.
Terkait persoalan aspek pendanaan, ia menyebutkan beberapa sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR), salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan program dana bergulir pinjaman 100 juta dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam dengan bunga yang kecil dan sumber-sumber pendanaan lainnya yang bunganya tidak memberatkan.
“Selamat kepada pak RT yang luar biasa, yang telah menternak lebah Trigona atau Klanceng ini. Dorong teman-teman lain untuk bergabung dalam usaha ini dan menghasilkan lebah-lebah madu yang lebih banyak lagi,” pungkasnya.