Temu Wicara Dekranasda Kota Batam dan Pengrajin Batik Kota Batam dengan Dekranasda Kabupaten Karimun Siap Kembangkan Batik di Kepri
Media Center Batam – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi menerima kunjungan Ketua Dekranasda Kabupaten Karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq, bertempat di Gedung Dekranasda Kota Batam, Batam Centre, Senin (21/12). Kunjungan tersebut dalam rangka mempelajari dan mengembangkan batik di Kota Batam.
Marlin menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, suatu daerah idealnya memang punya kerajinan sendiri. Dari sana, nanti akan bertumbuh banyak usaha kecil menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM).
“IKM menyumbang ketahanan perekonomian di Kota Batam,” katanya.
Sebelum dikenal, Marlin mengungkapkan perlu perjuangan mempromosikan batik Batam kepada seluruh lapisan masyarakat. “Batam ada potensi, setelah saya dilantik menjadi Ketua Dekranasda tahun 2016, saya langsung mengembangkan batik Batam,” ungkapnya.
Sebelum ada gedung, Dekranasda pernah menitip dan menyewa ruko. Saat itu, hanya ada dua pembatik dan dua cetakan untuk membatik dan saat itu tidak ada produksi batik sama sekali. Marlin berupaya mengembangkan batik tersebut hingga berkembang seperti saat ini.
“Pertama saya datangi pembatik yang vakum, ayo kita lakukan. Bahkan, sampai kelurahan juga saya kumpulkan,” ujarnya.
Untuk mengembangkan dan mengenalkan batik Batam, Marlin menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam. Untuk memberikan semangat kepada pembatik, Marlin membuat berbagai kegiatan promosi. Saat ini, Batam sudah punya banyak pembatik, desainer, dan model sehingga mudah mempromosikannya.
“Saya evaluasi lagi, ternyata ada minat mereka dan kita kembangkan lagi,” ujar dia.
Selanjutnya, di tahun 2018, pihaknya menggelar Event Road Show dan Malam Puncak Batam Batik Fashion Week yang diadakan di pusat perbelanjaan Kota Batam. Kemudian, acara Batam Batik Fashion Week (BBFW) kembali digelar 2019 dan roadshow di kota dan kabupaten di Kepri, di antaranya Tanjung Pinang. BBFW ini merupakan agenda tahunan Pemko Batam untuk mengenalkan batik Batam kepada masyarakat.
“Sebelumnya, batik digelar di tempat tertutup, tahun 2020 kita mengelar BBFW di Dataran Engku Hamidah sehingga semua orang bisa melihat bahwa Batam punya batik,” terangnya.
Tak hanya batik, Batam juga mempunyai suatu pulau yakni Ngenang yang dikembangkan menjadi pulau pariwisata, seperti menyediakan fasilitas homestay, pantai, dan kerajinan tenun dan batik.
“Ngenang ada rumah tenun sebelum berkembang seperti sekarang kami hanya punya dua mesin, dan sekarang kami dapat sebelas mesin tenun modern,” sebutnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq, menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda Kota Batam telah memberikan kesempatan kepada Kabupaten Karimun untuk belajar dan mengembangkan batik di Kota Batam. Kegiatan belajar bagi pengrajin Karimun di Kota Batam, dinilai sangat bermanfaat sehingga nantinya dapat berkembang di Kabupaten Karimun dan Kepri.
“Batik Karimun adalah jati diri mencerminkan filosofi masyarakat Karimun,” katanya.
Adapun, motif batik Karimun di antaranya batik daun sukun , batik jong sri gelam, batik ikan kurau, batik pokok sagu berayun, batik udang galah beriring, dan sebagainya. “Saat ini pengembangan batik Karimun masih terkendala SDM, alhamdulillah tanggal 11-15 kemarin berkesempatan belajar di IKM binaan Dekranasda Kota Batam,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan bersama Dekranasda Kota Batam terus berlanjut sehingga banyak pelaku IKM mempopulerkan batik di Kepri.
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengaju bangga atas hadirnya batik di Batam. Bersama Dekranasda Kota Batam, kata dia, berbagai kegiatan dilakukan, seperti pelatihan bagi pengrajin batik.
Melalui program IKM Batam Go Digital, pengrajin dapat menjual batik di tengah pandemi Covid-19. “Di tahun 2021 mendatang, kita ada program Expo Virtual, pameran dagang layaknya main game di dalamnya yang akan diisi berbagai macam produk IKM Batam,” terangnya.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan Disbudpar Kota Batam mengambil sisi promosi batik. Ardi menyebutkan, ada tiga hal yang dilakukan untuk mengembangkan pariwisata yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi.
“Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengubah wajah Batam membangun infrastruktur dalam konsep pariwisata, amenitas, dan atraksi, salah satunya batik Batam,” katanya.
Promosi sangat dibutuhkan. Batik Batam sudah layak dan lengkap di promosikan baik dalam negeri dan luar negeri. “Kita pernah mempromosikan batik Batam di Johor Bahru, Malaysia, dan 2020 tepatnya Bulan November kita promosi di Cihampelas Walk, Kota Bandung,” terangnya.
Selama promosi tersebut, ia bersyukur respons yang diterima sangat bagus dan menyenangkan masyarakat Kota Bandung. Kegiatan promosi dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kota Bandung, yang juga berjanji nantinya akan ke Kota Batam.
Ardi menyampaikan, rencananya acara BBFW akan terdaftar dalam 100 kegiatan kalender pariwisata tingkat nasional atau Calender of Event (CoE) selain Kenduri Seni Melayu (KSM). “Mudah-mudahan batik Batam khususnya batik ikan marlin akan terus berkembang dan makin dikenal,” pungkasnya.