Kemenpar Ajak Warga Batam Bersiap Sambut Kembali Wisatawan
Media Center Batam – Kementerian Pariwisata RI mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi melalui sektor kepariwisataan di Kota Batam. Beberapa kegiatan dilakukan Kemenpar di Kota Batam Sabtu-Minggu (17-18/10).
Antara lain gotong royong Gerakan BISA (bersih, indah, sehat, dan aman) di Tanjung Mak Dare dan Pantai Kampung Melayu, Kecamatan Nongsa. Serta sosialisasi protokol CHSE (cleanliness, health, safety, and environment sustainability) kepada pemandu wisata Kota Batam di Hotel Nagoya Hill.
“Kegiatan ini semua kita lakukan dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam proses pemulihan pariwisata,” kata Sub Koordinator Hubungan Antar Lembaga Multilateral Bidang Pariwisata Kemenpar, M Suradin saat ditemui di Pantai Kampung Melayu, Minggu (18/10).
Gotong royong Gerakan BISA ini melibatkan masyarakat dan kelompok sadar wisata setempat. Selain sosialisasi protokol CHSE juga bertujuan untuk membantu dalam proses revitalisasi.
“Kita lakukan pengecatan, pembersihan lingkungan, hingga dukungan tempat cuci tangan,” ujarnya.
Suradin mengatakan dalam waktu dekat jalur Indonesia-Singapura akan kembali dibuka. Meski tahap awal ini diprioritaskan untuk kegiatan bisnis. Namun Kementerian Pariwisata berharap setelah itu bisa dibuka untuk kegiatan wisata.
“Kalau untuk bisnis itu sukses, harapan kami bisa dibuka untuk kegiatan pariwisata. Untuk itu, sebelum dibuka kembali, kita harus bersiap menyambut para wisatawan,” tuturnya.
Kementerian Pariwisata akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam. Agar perekonomian masyarakat bisa berputar kembali khususnya melalui kegiatan kepariwisataan.
“Harapan kami pemerintah daerah dan masyarakat siap untuk dibuka kembali di 2021 atau akhir 2020 ini. Kita percaya Batam mampu. Kita akan dukung untuk recovery lebih cepat,” kata dia.
Menurut Suradin, Batam menjadi lokus kegiatan karena merupakan satu dari beberapa daerah prioritas pengembangan pariwisata nasional.
“Kegiatan di Batam ini sudah kelima atau keenam kalinya. Batam lebih banyak dibanding daerah lain karena jadi prioritas pengembangan pariwisata nasional, bersama Danau Toba, Mandalika, Likupang, dan Borobudur,” paparnya.