Perjuangan Marlin Besarkan Nama Batik Batam

Media Center Batam – Batik Batam kini mulai dikenal khalayak. Tak hanya di Kota Batam tapi juga mulai tampil di peragaan-peragaan busana mancanegara.

Hal ini tak lepas dari sosok seorang perempuan bernama Marlin Agustina Rudi. Wanita yang lima tahun terakhir menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam.

Beberapa tahun silam batik Batam sempat redup namanya. Namun di tangan Marlin, hasil kerajinan tangan ini mulai dilirik kembali.

Marlin memulai pengembangan batik Batam dengan menggandeng ibu-ibu rumah tangga. Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Batam, ia mengajak kader-kadernya untuk menekuni dunia membatik. Ia berharap melalui kegiatan ini ibu-ibu rumah tangga juga bisa ikut meningkatkan perekonomian keluarga.

Tak sekadar ajakan, Marlin bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam menghadirkan pelatih yang merupakan pengrajin batik dari tanah Jawa. Dorongan yang diberikan tidak berhenti di pelatihan. Marlin pun berupaya mencarikan bantuan modal untuk mereka memulai usaha produksi batik.

Sampai kini sudah ada puluhan industri kecil menengah (IKM) batik Batam yang dibina Dekranasda di bawah kepemimpinan Marlin. Tepatnya 21 kelompok dengan anggota pembatik sebanyak lebih kurang 60 orang.

Setelah pengrajin batik Batam satu per satu muncul, Marlin mulai menggeser fokusnya pada pembinaan desainer. Anak-anak muda Batam dirangkul ibu lima anak ini. Mereka diajarkan cara mendesain baju, membuat pola, hingga memproduksi pakaian jadi.

Saat ini 16 desainer muda sudah lahir dari pembinaan tim Dekranasda bersama wanita yang akrab disapa Bunda Marlin ini. Target pelatihan desain umumnya kalangan muda dengan tujuan agar karya busana yang dihasilkan dapat mengikuti tren masa kini. Sehingga batik Batam tidak hanya dikenakan oleh orang-orang dewasa tapi juga kaum milenial.

Setelah produk pakaian berbahan batik Batam hadir, istri Wali Kota Batam Muhammad Rudi ini mulai menggencarkan promosi. Melalui ajang Batam Batik Fashion Week, Marlin mengenalkan batik ke masyarakat umum. Roadshow dilakukan mulai dari tingkat kelurahan, lalu ke kecamatan-kecamatan, hingga tingkat Kota Batam.

Tidak berhenti di situ. Marlin juga mengenalkan batik Batam sampai ke kabupaten/kota lain di Provinsi Kepulauan Riau. Kemudian menampilkan fashion show batik Batam di acara-acara berskala nasional. Bahkan ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Kini, binaan Dekranasda pun sudah ada yang menampilkan desain batik Batam dalam pagelaran busana di Australia dan Dubai.

Wanita kelahiran Tanjungbalai Karimun tersebut memiliki visi yang sangat luas. Ia ingin lebih banyak orang disejahterakan melalui aktivitas ekonomi kreatif ini. Oleh karena itu, tim Dekranasda Batam juga sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat di Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun.

Dalam mengembangkan batik Batam ini, Marlin juga menggandeng perusahaan dan perbankan. Tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dari berbagai bank dimanfaatkan untuk pengembangan batik Batam. Seperti dari Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Riau Kepri, dan banyak lainnya.

Mungkin Anda juga menyukai