Kampanyekan Protokol Kesehatan, Marlin Ajak Masyarakat Pulau Kasu Gunakan Masker
Media Center Batam – Sosialisasi dan kampanye protokol kesehatan gencar dilaksanakan baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) baik dari tingkat pusat hingga daerah turut pula melaksanakannya.
Ketua TP PKK Kota Batam, Marlin Agustina Rudi saat mengunjungi Pulau Kasu, Minggu (30/8) siang, dalam rangka kegiatan Pembinaan Akhlak Mulia (PAM) mengajak seluruh masyarakat setempat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Gerakan Bagi Masker (GEBRAK) yang merupakan program dari PKK Pusat juga telah dilaksanakan. Sebanyak 12.000 Masker dibagikan di 12 Kecamatan se-Kota Batam, baik itu di Mainland maupun Hinterland.
Kesadaran dan kepedulian masyarakat inilah yang ingin di-Gebrak oleh Istri Walikota Batam, Muhammad Rudi ini. Ia mengatakan penerapan protokol kesehatan yang meliputi penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak menjadi tanggung jawab bersama.
“Saya tahu ibu-ibu semua ini pasti sudah tidak betah pakai masker, apa lagi tidak cipika cipiki dan salam, cuma kondisi saat ini memang mengharuskan kita untuk mengikuti protokol kesehatan sehingga kita dapat menekan laju penyebaran Covid-19 ini,” jelas Marlin saat menyampaikan sambutannya.
Ia menambahkan, kondisi Kota Batam yang kembali lagi ke zona merah membuat rencana pembelajaran tatap muka harus ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Kondisi ini menjadi beban baru bagi orang tua yang harus turut mendampingi anak-anaknya belajar melalui media virtual (online).
Oleh karena itu Gebrak ini harus menjadi gerakan yang dapat menggerakkan masyarakat khususnya kader-kader PKK dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota. Fungsi dasawisma juga harus diaktifkan kembali. Sehingga Kota Batam dapat pulih dengan cepat dan perekonomian Kota Batam dapat kembali begairah.
“Saya ajak ibu-ibu di sini untuk mengaktifkan kembali dasawismanya. Untuk ibu-ibu semua kalau anak dan suami keluar dari rumah jangan lupa kasih masker dan pulang ke rumah harus cuci tangan, kalau bandel jangan kasih masuk rumah,” ujar Marlin disambut tawa para jemaah yang hadir.
Peran serta orang tua dalam pendampingan anak juga sangat diharapkan. Kondisi yang serba tidak pasti ini menjadikan sering terjadi percekcokan di rumah tangga. Penghasilan suami berkurang, tetapi kebutuhan harus terus berjalan ditambah pendampingan anak dalam belajar juga menjadi beban tersendiri.
“Saya tahu ibu-ibu juga pasti sedikit stress kan ibu-ibu? Belum lagi karena covid ini pendapatan suami juga berkurang, pagi-pagi harus mendampingi anak absen secara online, karena itu mari kita sama-sama berdoa sehingga wabah ini cepat berlalu dan kita dapat beraktivitas kembali seperti bisa,” tutur Marlin yang disambut ucapan Amin dari para jemaah.