Hadiri Syukuran Masyarakat Tani Tembesi, Marlin Sepakat Pengembangan Desa Wisata
Media Center Batam – Warga Tembesi Bengkel Kebun Kecamatan Batuaji menggelar syukuran masa panen dengan arak-arakan gunungan, Kamis (20/8). Perayaan ini disejalankan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah.
Masyarakat membagikan rasa bahagianya dengan mengundang beberapa tokoh. Satu di antaranya adalah istri Wali Kota Batam sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina Rudi.
Kehadiran Marlin di tengah masyarakat tani ini pun disambut suka cita. Ia bahkan dihadiahi setandan pisang dan buah-buahan lain hasil kebun warga, seperti jagung dan singkong.
“Ya Allah Pak. Pas sekali Bapak kasih pisang awak. Saya suka sekali pisang awak ini. Saya tak pernah dapat setandan besar begini. Bisa satu minggu saya habiskan sendiri. Terima kasih banyak ya Bapak Ibu. Mudah-mudahan berkah,” tutur Marlin.
Ketua Dekranasda Kota Batam ini pun tidak datang dengan tangan kosong. Momen perjumpaan dengan warga ini ia manfaatkan untuk membagikan baju seragam bagi ibu-ibu pengajian. Selain itu putra-putri kelompok hadroh di lingkungan itu pun mendapatkan seragam dari perempuan yang akrab disapa Bunda Marlin ini.
“Bajunya dipakai ya. Semoga suka,” kata Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Kota Batam ini.
Terkait keinginan warga menjadikan kawasan Tembesi Bengkel Kebun ini sebagai Kampung Wisata, Marlin sangat sepakat. Bahkan ia sudah pernah menyampaikan rencana tersebut ke Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
“Kemarin setelah saya berkunjung ke sini, saya langsung bicara dengan Pak Wali. Katanya akan diusahakan, akan coba difasilitasi dengan mitra. Saya setuju sekali kalau daerah ini mau dikembangkan jadi kampung wisata. Di sini udaranya masih sejuk, banyak bukit, hijau, bersih, asri. Wisatawan mancanegara banyak mencari yang seperti ini. Mereka tidak mencari gedung-gedung besar. Kalau berkembang, ini akan menjadi percontohan Kampung Wisata di kota. Untuk di pulau kita sudah ada satu, di Ngenang,” paparnya.
Kepada ibu-ibu di lingkungan tersebut, Marlin kembali mengajak untuk berbuat sesuatu. Misalnya dengan membentuk kelompok pembatik. Dekranasda siap mendampingi ibu-ibu mulai dari pelatihan membuat batik sampai pemasaran.
“Soal batik saya menunggu ini. Kapan suratnya diantar ke Dekranasda. Tergantung kesiapan ibu-ibu saja. Kalau ibu-ibu siap, kita tinggal masuk,” ujarnya.
Tokoh masyarakat, Yamin mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Sebagai bentuk rasa syukur pada Allah yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya pada para petani.
“Gunungan sayuran dan buah-buahan ini dihasilkan di kampung kita sendiri. Ini kami lakukan sebagai wujud syukur. Dan kami mengundang Bapak Ibu untuk bersama-sama menikmatinya,” tutur Yamin.
Ia menjelaskan di lokasi tersebut ada 3 RT. Kegiatan masyarakatnya cukup banyak. Seperti pengajian ibu-ibu di tiap RT. Kemudian juga terdapat satu gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang beranggotakan tiga kelompok tani. Yaitu Kelompok Tani Sidodadi, Budidaya, dan Ladang Jaya.
“Poktan Sidodadi dan Budidaya merupakan warisan dari ketika Batam masih bergabung dengan Provinsi Riau. Jadi bisa dibilang ini poktan pertama di Batam. Kami bangga bisa memberikan kontribusi pada masyarakat Batam,” ungkapnya.
Di lokasi ini juga terdapat satu kelompok sadar wisata (pokdarwis) binaan BKSDA Riau. Masyarakat setempat berharap rencana menjadikan Tembesi Bengkel sebagai desa wisata dapat segera terwujud.
“Mudah-mudahan apa yang kita niatkan dapat terlaksana,” pungkasnya.