Siswa Baru SMPN 25 dan 56 Terima Seragam Gratis
Media Center Batam – Dinas Pendidikan Kota Batam membagikan 580 seragam gratis kepada siswa baru SMPN 25 dan SMPN 56. Sebanyak 392 seragam untuk siswa SMPN 25, dan 188 seragam untuk siswa SMPN 57.
Kedua sekolah ini berlokasi di Kecamatan Sekupang. Tepatnya di Kelurahan Tiban Indah untuk SMPN 25 dan Kelurahan Tiban Lama untuk SMPN 56. Namun pembagian seragam dilaksanakan di SMPN 57 yang berlokasi di Kelurahan Patam Lestari.
“Sebenarnya untuk SMPN 57 sudah dibagikan beberapa hari lalu di SMPN 3. Tapi karena sekolah SMPN 25 dan 56 tidak memiliki ruangan yang cukup luas untuk kegiatan ini, maka kita pinjam halaman sekolah SMPN 57,” papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, Sabtu (15/8).
Ia menjelaskan seragam ini merupakan bantuan Pemerintah Kota Batam atas kebijakan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Pandemi corona virus disease (covid-19) ini menimbulkan dampak ekonomi pada masyarakat. Oleh karena itu, Wali Kota menggandeng Bank Riau Kepri untuk menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaannya dalam bentuk bantuan seragam bagi siswa baru tingkat SD dan SMP di Kota Batam.
“Pandemi covid-19 ini juga membuat kita harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kita belum bisa melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Meski sudah ada wacana sekolah dibuka kembali pertengahan Agustus ini. Namun melihat kondisi, rencana tersebut terpaksa dipertimbangkan kembali,” terangnya pada orang tua murid.
Untuk itu Hendri meminta orang tua siswa untuk bersabar. Serta membantu pemerintah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan di kegiatan sehari-hari.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Marlin Agustina Rudi yang hadir pada kesempatan tersebut juga menitipkan pesan senada. Ia mengingatkan para orang tua khususnya ibu-ibu untuk menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan di lingkungan keluarga.
“Karena ibu-ibu itu kan bisa cerewet ke suaminya, ke anak-anaknya. Ingatkan terus untuk pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Dan anak-anak juga biasa mengikuti kebiasaan ibu-ibu. Maka ibu-ibu yang harus beri contoh. Saya berapa hari lalu ikut rapat secara virtual dengan Mendagri. Mendagri berpesan agar PKK melakukan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru ini. Dan targetnya memang ibu-ibu, karena ibu-ibu yang banyak berperan di rumah,” papar Marlin.