Amsakar Apresiasi Kerja Tim Pendistribusian Sembako
Media Center Batam – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) yang juga Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pendistribusian bahan pangan pokok (sembako). Sehingga sembako bisa sampai ke tangan warga penerima dalam proses distribusi yang lancar, tanpa menimbulkan keramaian.
“Saya berterima kasih kepada camat, lurah, RT, RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang sudah bertungkus lumus. Mulai dari menyisir, mendata, sampai mendistribusikan ke warga,” kata Amsakar melalui video conference, Senin (20/4).
Ia juga mengapresiasi warga dan RT yang berinisiatif membagi bantuan dengan warga lain yang tak masuk dalam pendataan. Seperti yang terjadi di salah satu RT di Kecamatan Sagulung.
“Ada satu RT yang mendapat 25 paket sembako. Sementara jumlah kepala keluarganya ada 50. Atas inisiatif dan kesepakatan warga, supaya kebagian semua, maka paket dikumpulkan dan dibagi rata. Ini untuk menjaga kesatuan masyarakat, tidak ada unsur menguntungkan pribadi. Itu yang kita dapat dari hasil pengumpulan informasi ke lokasi,” paparnya.
Amsakar mengatakan sembako yang dibagi sekarang adalah program rutin Pemerintah Kota Batam melali Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Sebanyak 192.000 paket sembako dibagikan ke masyarakat di 12 kecamatan.
Biasanya dibagikan berupa sembako bersubsidi. Artinya masyarakat masih harus membayar Rp50 ribu atau sekitar setengah harga total paket. Tapi karena dalam masa sulit di tengah pandemi Covid-19, maka sembako ini dibagikan secara gratis.
“Ini semacam bonus, juga ujicoba. Karena setelah ini akan ada pembagian sembako selama 6 bulan. Dimulai awal Mei dan dibagikan per bulan. Bantuan yang 6 bulan ini berasal dari Pemprov Kepri, Pemko Batam, dan BP Batam,” terangnya.
Jumlah yang akan dibagikan di tahap dua nanti sebanyak 260.000 paket. Ini sesuai dengan data Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat.
“Artinya di tahap pertama ini, ada kekurangan sekitar 68.000 paket. Itu yang kita minta bantuan dari pengusaha. Sudah dapat 30 ribuan, kami masih mencari 30 ribu paket lagi. Pembagian sembako dari pengusaha ini nanti setelah program Disperindag selesai, supaya teratur,” kata Amsakar.
Ia berharap apabila ada pihak tertentu yang ingin memberikan bantuan sembako ke warga terdampak, agar dikoordinir melalui Gugus Tugas.
“Kalau bisa melalui satu pintu alangkah baiknya. Kita tidak bisa memaksa tapi mengimbau. Tak ada salah ya kita gabung supaya lebih terkoordinir,” ujarnya.