Asosiasi Distributor Bantu Pemerintah Siapkan Sembako untuk Warga Terdampak
Media Center Batam – Bantuan terus berdatangan sebagai bentuk dukungan masyarakat, pelaku usaha, dan komunitas dalam upaya penanganan corona virus disease (Covid-19) di Kota Batam. Senin (6/4), bertempat di Dataran Engku Putri Batam Centre, Pemerintah Kota Batam menerima bantuan berupa 1.588 paket bahan pangan pokok (sembako).
Sembako yang berisikan beras, gula, dan minyak goreng ini berasal dari Asosiasi Distributor Bahan Pokok (Bapok) Kota Batam. Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan sembako yang akan dibagikan ke warga terdampak Covid-19. Tak hanya yang terkait langsung, tapi juga bagi mereka yang kehilangan pendapatan selama masa kebijakan social distancing diterapkan.
“Mudah-mudahan dapat meringankan warga kita yang kurang mampu,” tutur Ketua Asosiasi Bapok Batam, Aryanto.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Batam. Bantuan yang diberikan yaitu uang tunai senilai Rp50 juta.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak selama ini. Pemerintah diakuinya sangat membutuhkan dukungan semua pihak agar Covid-19 ini segera berlalu di Batam.
“Jika ingin mengalahkan Covid, tergantung kita. Mau ini cepat selesai, kuncinya ada di kita. Kami pemerintah inginnya 20 hari selesai. Dua minggu masa inkubasi, minggu ketiga kita rawat mereka yang sakit,” tutur Rudi.
Tapi, sambungnya, apabila ingin Covid-19 selesai dalam waktu 20 hari, kegiatan di Kota Batam harus sangat dibatasi.
“Kalau mau, sebulan selesai. Karena kita bisa memutus mata rantai Covid ini. Tapi yang kita jalankan sekarang masih setengah-setengah. Maka agak panjang kerja kita. Kita sudah menghentikan kegiatan sekolah, pekerja sebagian bekerja di rumah, itu sudah ada dampak, tapi masih kecil,” ujarnya.
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, pemerintah harus bisa menanggung semua kebutuhan masyarakat Batam. Rudi mengatakan sembako yang dibutuhkan harus mencukupi untuk satu bulan. Rencananya berisikan beras 20 kg, mie instan 1 dus, dan minyak goreng.
Ia berharap asosiasi distributor bisa membantu pemerintah menyiapkan sembako tersebut. Dan bisa menjualnya ke pemerintah dengan harga lebih murah. Apabila barangnya harus diimpor, segera infokan agar dapat dikeluarkan rekomendasinya. Karena pemerintah mempunyai kebijakan untuk mempermudah impor bahan pokok di masa Covid-19 ini.
“Jika semua dihentikan, pemerintah harus menyiapkan 415.000 paket sembako untuk dibagikan ke warga terdampak. Setelah itu ada, bisa kita mulai pembatasan ketat masyarakat untuk keluar,” sambung Rudi.
Ia mengatakan pada dasarnya kondisi Batam sebagai pulau kecil ini diuntungkan untuk upaya penanganan Covid-19. Tapi akan lebih efektif apabila pintu masuk ke Batam ditutup, termasuk pelabuhan.
”Pemerintah Kota Batam juga akan menyurati Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan agar untuk sementara menghentikan kapal Pelni ke Batam. Karena kemarin ada masuk, dan pemeriksaan penumpangnya belum terlalu ketat,” kata dia.