Amsakat : Gugus Tugas Gerak Cepat Minimalisir Sebaran Virus Corona

????? ?????? ????? – Pemerintah Kota Batam bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah membentuk gugus tugas penanganan virus corona. Gugus tugas ini dibentuk sebagai tindak lanjut atas perintah Presiden melalui Keppres 7/2020. Adapun yang ditunjuk sebagai Ketua Gugus Tugas adalah Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Usai dibentuk, gugus tugas ini langsung melakukan rapat perdana. Rapat dilaksanakan di Kantor Wali Kota Batam, Senin (16/3).

Amsakar mengatakan ada beberapa poin hasil rapat. Antara lain dibentuknya tiga kelompok kerja (pokja) gugus tugas. Yaitu pokja pencegahan, pokja penindakan, serta pokja sosialisasi dan publikasi.

โ€œSelain itu kami juga sepakat untuk merekomendasikan ke Pak Wali Kota, agar sampai 14 hari ke depan tidak ada aktivitas massal. Dalam waktu dekat itu antara lain musrenbang, MTQ, peringatan israโ€™ miโ€™raj, dan Nyepi. Semua akan dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan,โ€ kata dia.

Hal ini, sambungnya, sejalan dengan surat Wali Kota Batam yang memerintahkan kegiatan belajar mengajar dari PAUD sampai SMP dilakukan dari rumah. Begitu juga surat edaran Gubernur Kepulauan Riau yang memutuskan tidak ada kegiatan belajar mengajar SMA di sekolah sampai dua pekan ke depan.

Menurut Amsakar, persoalan virus ini ada pada kecepatan penyebarannya. Oleh karena cepat menyebar itu, maka mata rantainya harus diputuskan dengan mengurangi kontak langsung antar individu.

โ€œSemua sepakat untuk melakukan gerak cepat dalam meminimalisir atau menghalangi sebaran virus corona yang kencang ini,โ€ ujarnya.

Ia menegaskan, sampai hari ini Batam masih steril. Dalam artian, dari beberapa sampel yang dikirim untuk pemeriksaan, hasilnya dinyatakan negatif virus corona.

โ€œMudah-mudahan dengan gugus tugas ini bisa kita tekan lagi. Tak hanya yang mungkin terpapar, tapi juga orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan,โ€ kata Amsakar.

Kemudian, gugus tugas ini juga akan turun ke masyarakat untuk mengantisipasi pembelian berlebih (panic buying) dan penumpukan stok bahan pangan. Pemerintah berharap masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan penimbunan.

โ€œTermasuk desinfeksi dan cairan sanitasi tangan (hand sanitizer) yang sudah mulai sulit ditemukan. Padahal kita sudah dorong kantor camat dan lurah jadi yang terdepan untuk mencontohkan cuci tangan, tapi rupanya barangnya ini sulit dicari,โ€ terangnya.

Dalam penanganan virus corona ini, pemerintah akan menggunakan anggaran belanja tidak terduga. Besaran yang tersedia yakni sekitar Rp3-4 miliar.

โ€œPaling tidak untuk dua bulan ke depan kita gunakan berapa yang ada. Yang penting sebaran virus ini harus benar-benar kita cut,โ€ tegasnya.

Mungkin Anda juga menyukai