Rudi-Amsakar Ingin Batam Maju di Semua Sektor
Media Center Batam – Perayaan 4 Tahun Kepemimpinan Muhammad Rudi-Amsakar Achmad sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam mengusung tema #BATAMMAJU. Lantas apakah konsep Batam Maju di mata kedua pimpinan Kota Batam ini?
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjelaskan yang dimaksud dengan Batam maju adalah kehidupan masyarakat Kota Batam yang terlindungi dari berbagai sisi. Misal dari sektor infrastruktur, adanya pemerataan pembangunan jalan hingga ke pemukiman.
“Kami merencanakan 2025 akses di perumahan juga terselesaikan. Karena kota maju yang maju tak cuma di pusat kotanya, tapi seluruh daerah maju semua,” kata Rudi dalam talkshow Batam TV di Museum Raja Ali Haji, Sabtu (14/3).
Konsep kota maju yang dikehendaki berikutnya adalah Batam menjadi smart city. Semua pelayanan sudah menggunakan sistem teknologi. Dan sistem ini sudah bisa dinikmati serta dimanfaatkan semua penduduk.
“Itu yang mau kita ciptakan ke depan,” ujarnya.
Maju berikutnya tak lagi soal fisik. Tapi menyempurnakan sumber daya manusianya.
Sejak 2016, Rudi-Amsakar sudah melaksanakan program beasiswa bagi mahasiswa undangan di lima perguruan tinggi ternama Indonesia. Yaitu Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor.
“Tahun depan anak-anak pintar ini sudah ada yang selesai. 40-50 anak akan kembali ke kita. Kami berharap generasi ke depan, generasi milenial betul-betul bisa menjadi penerus,” kata dia.
Penyempurnaan sumber daya manusia juga dengan menjaga dari sisi kesehatan. Karena pintar tapi tak sehat juga menjadi tidak sempurna.
“Kita siapkan Batam Maju. Maju dari semua sisi, semua sektor. Mudah-mudahan 2025 Batam indah sekali. Dari sisi jalan, pelabuhan, bandara, sekolah. Dan meski menjadi kota modern, madaninya tidak dilupakan. Agama tetap dipentingkan,” tegas Rudi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menambahkan konsep maju yang dikehendaki tidak lari dari visi Batam menjadi bandar dunia madani.
“Bandar dunia artinya kota dunia. Berarti semua harus standar dunia, standar internasional,” tutur Amsakar
