Rumput Laut Batam Diekspor Sampai China dan Vietnam

Media Center Batam – Perusahaan di Batam mengekspor 53 ton rumput laut kering ke China, Rabu (4/3). Pelepasan ekspor senilai Rp159 juta itu dihadiri langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo.

Edhy mengatakan ekspor produk kelautan ini tidak mengalami kendala, meski virus corona sedang melanda sejumlah wilayah di negeri tirai bambu tersebut. Karena berdasarkan informasi pemilik perusahaan, daerah tujuan pengiriman tidak termasuk zona merah virus corona.

“Alhamdulillah tidak ada kesulitan dan ekspor terus berjalan,” ujar Edhy.

Rumput laut kering yang diekspor ini merupakan hasil produksi PT Kencana Bumi Sukses. Dalam sebulan, perusahaan ini bisa menghasilkan 200 ton rumput laut kering.

Selain ke China, hasil produksinya juga diekspor ke Vietnam dan Singapura. Sepanjang tahun 2019 lalu, total ekspornya mencapai 1.371 ton dengan nilai Rp4,48 miliar.

Pada kesempatan tersebut, Edhy juga mengapresiasi langkah Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang menjemput bola ke pelaku usaha. Sehingga proses ekspor rumput laut kering ini menjadi lebih mudah.

“Tadinya rumput laut ini enggak laku. Tapi sejak ada usaha rumput laut kering, masyarakat mulai tertarik mencari rumput laut. Ini belum dibudidaya sudah bisa ekspor. Apalagi jika sudah dibudidaya,” tuturnya.

Menurut Edhy, rumput laut Batam sangat potensial dikembangkan menjadi komoditas budidaya. Potensinya mencapai 5.000 ton, namun yang termanfaatkan baru 2 persen. Sehingga ia mendorong masyarakat dan pemerintah daerah agar dapat memaksimalkan potensi yang ada.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga akan membuat terobosan guna mempermudah proses budidaya di tengah masyarakat. Sehingga perputaran ekonomi berjalan maksimal dan penghasilan masyarakat dapat meningkat.

“Seluruh kedirjenan KKP, saya minta segera melakukan terobosan-terobosan yang hasilnya sampai ke masyarakat. Turun langsung, tanya masalahnya apa, lalu cari jalan keluarnya. Kenapa? Yang kita inginkan adalah pertumbuhan ekonomi. Kelautan dan Perikanan punya potensi luas dan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

“Batam, Kepulauan Riau secara umum punya potensi luar biasa ini yang harus kita sadari bahwa disinilah peluang kita untuk menghasilkan terbosan,” tambah Menteri Edhy.

Mungkin Anda juga menyukai