BPOM Bentuk Saka Pengawas Obat dan Makanan
Media Center Batam – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam akan membentuk satuan karya pramuka (Saka) pengawas obat dan makanan. Rencana ini akan disusun dengan menggalang Kwarda di tingkat Kwarcab.
“Akan ada tiga satuan kerja yakni pengawasan, penyebaran, serta pengujian obat dan makanan. Dengan terbentuknya Saka ini diharapkan ketersediaan obat dan makanan bergizi dapat diwujudkan,” kata Kepala BPOM Batam, Yosef Dwi Irwan dalam Komunikasi, Informasi, dan Edukasi bagi Anggota Pramuka Kwarcab Batam di Asrama Haji Batam Centre, Senin (23/12).
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata pentingnya arti obat dan makanan yang aman dan bergizi. Untuk mewujudkan obat dan makanan yang aman bergizi tidak bisa hanya dilakukan oleh BPOM sendiri, melainkan seluruh stakeholder termasuk gerakan Pramuka.
“Pagi ini merupakan wujud nyata bahwa pemerintah, lembaga dan Pemerintah Kota, bersinergi untuk mewujudkan obat dan makanan yang aman bergizi. Bicara soal obat dan makanan yang aman bergizi tentu bicara aspek kesehatan, ketahanan nasional, dan daya saing,” tutur Yosef.
Untuk mewujudkan generasi emas juga harus didukung dengan obat dan makanan yang aman dan bergizi. Karena generasi muda merupakan aset bangsa yang akan meneruskan pembangunan sehingga harus mampu berdaya saing. Jika asupan yang diberikan aman dan bergizi tentu akan menghasilkan generasi yang bermutu.
“Gerakan Pramuka merupakan gerakan srategis yang harus digandeng dan ikut secara aktif bagaimana mewujudkan ketersediaan pangan sehat dan bergizi. Menjadi poin penting bagi kami, BPOM memberdayakan Pramuka. Karena Pramuka ini merupakan gerakan aktif untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang makanan yang aman dan bergizi,” ujarnya.
Yosef juga mengingatkan agar anggota Pramuka dapat menyaring informasi yang diterima. Dengan kecanggihan teknologi saat ini banyak obat dan makanan yang dijual secara bebas dengan sistem daring. Untuk itu harus dipastikan obat, kosmetik, suplemen dan makanan yang dijual terdaftar di BPOM. Dan kedekatan Batam dengan negara tetangga menjadi potensi masuknya obat-obatan secara ilegal.
“Tanpa peran aktif dari kita semua tentunya untuk menjaga masuknya obat ilegal akan sulit. Dengan komitmen bersama tentu obat yang beredar di Batam terjamin mutu, kesehatan gizi, dan keamanannya,” kata dia.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar BPOM Batam. Ia pun sepakat BPOM tidak bisa berdiri sendiri untuk mengawasi obat dan makanan tanpa adanya dukungan dari stakeholder termasuk gerakan Pramuka.
“Gerakan Pramuka ini adalah yang paling strategis untuk mewujudkan makanan aman dan bergizi,” ucapnya.