KSM Sediakan Panggung Bagi Pegiat Seni
Media Center Batam – Kenduri Seni Melayu (KSM) menjadi wadah bagi pegiat seni untuk menunjukkan kemampuannya. Tak hanya seniman dalam negeri tapi juga dari mancanegara memeriahkan gelaran tahunan ke-21 ini.
“KSM ini tak sekadar tentang menarik kunjungan wisatawan. Tapi juga menyediakan panggung bagi pelaku seni untuk menampilkan kebolehannya,” tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, Kamis (12/12).
KSM ini digelar di Dataran Engku Putri Batam Centre selama tiga hari, Rabu-Jumat (11-13/12). Meski berjudul Kenduri Seni Melayu, KSM tak sekedar menampilkan kesenian dari budaya melayu. Tapi juga dari berbagai penjuru nusantara hingga luar negeri.
Malam kedua ini, menurut Ardi, dapat dikatakan sebagai malam puncak KSM. Karena menampilkan lebih banyak suguhan seni budaya dari luar Batam.
“Di malam kedua ini banyak yang dari luarnya. Banyak yang menarik. Termasuk yang spesial tahun ini penampilan dari Kazakhstan dan Rusia,” tutur Ardi.
Tarian dari Rusia yang Ardi sebutkan, dibawakan oleh perwakilan Nanyang University Singapore. Masih dalam kelompok yang sama, juga disuguhkan tarian asal Myanmar dan Thailand.
Sebelumnya, tampil kelompok seni dari dalam negeri. Di antaranya dari delegasi Lingga yang membawakan tarian. Serta kelompok musik Imam Sanjaya CS dari Pekanbaru, Riau.
Setelah penampilan tari Rusia, panggung KSM kembali suguhkan kesenian dalam negeri. Kali ini penampilan seni Reroncen dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Tak hanya Gunung Kidul, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta juga mengirimkan pegiat seninya ke KSM.
Selain Yogyakarta, KSM malam kedua ini juga menampilkan kesenian dari Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Serta Sanggar Bukit Asam dari Sumatra Selatan.
“Penampil lain dari luar negeri itu ada Attrians dari Singapura, Politeknik Mersing Malaysia, Kris Karmila dari Brunei Darussalam, serta Seri Irwana Tari Batu Pahat yang juga berasal dari Malaysia,” papar Ardi.