Februari-Maret Sensus Penduduk Secara Daring
Media Center Batam – Badan Pusat Statistik (BPS) mengajak wartawan menyosialisasikan Sensus Penduduk 2020. Kegiatan cacah jiwa sepuluh tahunan ini akan dilakukan dengan dua sistem, yakni kombinasi antara tradisional dan registrasi daring (online).
“Pada 17 Februari-Maret akan dilakukan sensus secara online. Ada waktu 45 hari bagi penduduk untuk meng-update datanya yang ada di database kependudukan,” kata Kepala BPS Batam, Rahyudin saat Workshop Peningkatan Pengetahuan Wartawan/Awak Media dalam Memahami Data Statistik di Hotel Ibis Style Batam, Senin (9/12).
Data awal mengenai penduduk ini didapat BPS dari Kementerian Dalam Negeri. Nantinya setiap penduduk akan menerima token atau password melalui pesan singkat. Nomor induk kependudukan (NIK) bersama token rahasia tadi akan digunakan untuk masuk ke situs sensus.bps.go.id.
Setelah masuk ke sistem, setiap kepala keluarga bisa mengisi dan memperbaiki data yang ada sesuai kondisi terbaru. Rahyudin mengatakan ada 19 pertanyaan yang perlu dijawab dalam situs tersebut.
“Hanya 19 pertanyaan. Tidak banyak. Supaya tidak menyulitkan juga. Target kita sedikitnya 30 persen penduduk Batam melakukan pendataan mandiri,” ujarnya.
Apabila masyarakat tidak mengisi secara online, maka pada bulan Juli petugas sensus akan mendatangi rumah penduduk tersebut. Petugas akan membawa gawai untuk membantu warga menyempurnakan data kependudukannya.
“Nanti pada 2030 baru sensus secara registrasi sepenuhnya. Saat itu diharapkan kesadaran masyarakat untuk registrasi sudah baik. Sehingga tak perlu lagi ada petugas sensus,” kata dia.
Rahyudin mengatakan output dari sensus penduduk 2020 ini diharapkan adanya Satu Data Nasional. Sesuai perintah Presiden RI, Joko Widodo yang tidak ingin ada lagi perbedaan data antar instansi.
“Setelah sensus 2020 ini, pada 2021 BPS akan melakulan survei. Dengan jumlah pertanyaan lebih banyak, 82 pertanyaan. Tapi tidak semua penduduk, hanya 20 persen yang kita survei,” tuturnya.