Gelar Pelatihan, Disbudpar Harap Muncul Pemandu Wisata Paham Kebudayaan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menggelar pelatihan bagi pemandu wisata budaya. Pelatihan digelar di Hotel King’s, Selasa-Kamis (5-7/11).

Media Center Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menggelar pelatihan bagi pemandu wisata budaya. Pelatihan digelar di Hotel King’s, Selasa-Kamis (5-7/11).

Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemandu wisata yang paham akan budaya. Khususnya kebudayaan melayu sebagai payung masyarakat Kota Batam.

“Kita harap dari kegiatan ini muncul pemandu-pemandu wisata yang mengerti budaya. Berbagai budaya nusantara, terutama melayu,” tutur Ardi saat membuka pelatihan, Selasa (5/11).

Peserta pelatihan nanti akan diajarkan secara teknis tentang bagaimana menjadi seorang pemandu wisata. Dan juga dibekali ilmu-ilmu terkait kebudayaan.

“Nanti akan dijelaskan, bagaimana cara memandu, supaya orang terkenang, dan mau kembali lagi ke Batam. Seperti yang tertuang dalam konsep sapta pesona,” ujar mantan Kepala Bagian Humas Setdako Batam ini.

Ardi menjelaskan, saat ini Pemerintah Kota Batam di bawah kepemimpinan Walikota Muhammad Rudi sedang giat-giatnya mengembangkan pariwisata. Dan terbaru, pemerintah mendirikan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.

Masjid ini tak sekadar sarana ibadah bagi umat muslim di Kota Batam. Tapi juga didesain untuk menjadi destinasi wisata religi.

“Di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini ada sentuhan budayanya juga. Misal ada ukiran-ukiran. Itu nanti bisa disampaikan ke wisatawan, apa namanya, dan sebagainya,” kata dia.

Selain masjid, dalam waktu dekat juga akan dibuka museum baru. Museum yang diberi nama pahlawan nasional asal Kepulauan Riau, Raja Ali Haji, ini berlokasi di Dataran Engku Putri Batam Centre. Berisikan sejarah Batam mulai dari mandat kepada Nong Isa, sampai menjadi kota berkembang seperti sekarang.

“Museum ini juga menyajikan tentang kebudayaan melayu. Terdapat koleksi barang-barang yang biasa digunakan masyarakat melayu zaman dulu. Ini juga perlu dipelajari supaya tidak salah menyampaikan ke wisatawan,” pesan Ardi.

Kegiatan pelatihan ini diikuti 40 peserta. Terdiri dari pemandu wisata anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam, anggota Lembaga Adat Melayu (LAM) bidang kebudayaan dari 12 kecamatan se-Kota Batam, serta perwakilan agen perjalanan wisata.

Adapun narasumbernya yaitu Ketua DPC HPI Batam, Fri Dahmi Surbekti yang menyampaikan pemaparan dengan topik kepemanduan wisata budaya. Kemudian Ketua DPD HPI Kepri, Abdi Natigor Hasoloan dengan materi kompetensi menjadi pemandu wisata budaya. Serta Becektang, budayawan melayu yang akan memaparkan tentang budaya dan tradisi masyarakat melayu Batam.

Mungkin Anda juga menyukai