BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan di Harpelnas

Media Center Batam – Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang datang ke Kantor Batam Nagoya pada Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas), Rabu (4/9), dimanjakan berbagai layanan spesial. Seperti pijat gratis, suguhan makanan dan minuman, hingga berkesempatan membawa pulang hadiah melalui kuis-kuis.

Pada Harpelnas ini, BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya juga mengunjungi korban kebakaran KM Sembilang yang tengah dirawat di RS Awal Bros Batam. Sekaligus menyerahkan santunan kepada keluarga korban yang notabene terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

“Setiap yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan maka menjadi tanggung jawab kami untuk pengobatannya hingga sembuh,” kata Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbar Riau, Budiono.

Untuk kasus terbakarnya KM Sembilang ini, terdata delapan peserta BPJS Ketenagakerjaan Batam Nagoya yang menjadi korban. Seluruh pengobatan ditanggung dan keluarga pun diberi santunan.

Menurutnya dana yang sudah dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan untuk kasus kecelakaan kerja di Karimun ini mencapai Rp 4 miliar. Nilainya diyakini akan terus bertambah karena proses pengobatan masih berjalan.

β€œKita pastikan semua ditanggung,” ujarnya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Batam Nagoya, Surya Rizal menambahkan, sesuai aturan maka ahli waris berhak mendapatkan santunan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan. Yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).

Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan pembayaran manfaat dan santunan yang diberikan kepada para korban ledakan kapal tersebut sebesar Rp 4.067.386.459. Rinciannya Rp1.708.809.850 adalah total santunan yang diberikan kepada lima orang ahli waris, dan Rp 2.320.477.204 merupakan biaya pengobatan yang sudah dibayarkan pihak BPJS Ketenagakerjaan sampai saat ini.

Sementara itu Asisten Ekonomi Pembangunan Setdako Batam, Pebrialin mewakili Walikota menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan. Khususnya kepada kantor Batam Nagoya yang terus berupaya meningkatkan kesadaran pekerja dan pengusaha tentang pentingnya perlindungan sosial ketenagakerjaan.

“Tidak ada yang menginginkan musibah, tapi tidak ada yang tahu kapan musibah itu datang. Karena itu perlindungan menjadi hal penting,” tuturnya.

Mungkin Anda juga menyukai

DD