Pemprov Sulteng Kembangkan Wawasan Transaksi Non Tunai di Batam

Media Center Batam – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Baco Daeng Pallabi memimpin langsung rombongan tenaga operator teknologi informasi (IT) pengelolaan keuangan berkunjung ke Kantor Walikota Batam, Rabu (4/9). Sekitar 200 staf dan tenaga IT dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulteng ini jauh-jauh datang ke Batam untuk mengembangkan wawasan tentang transaksi non tunai.

“Kami ingin maju sejajar dengan provinsi lainnya di bagian timur. Melalui kunjungan ini kami berharap ada perubahan terutama dalam penerapan transaksi non tunai di tempat kami,” ujar Rusli.

Ia mengapresiasi pengelolaan anggaran melalui transaksi non tunai yang ada di Pemko Batam. Karena sudah diterapkan di seluruh OPD.

“Batam merupakan salah satu daerah percontohan dalam pelaksanaan non tunai. Karena itu kami datang untuk belajar dengan tujuan lebih transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah,” ujarnya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan transaksi non tunai di Pemko Batam secara sempurna sudah dimulai sejak 1 Januari 2018. Tansaksi non tunai ini digunakan untuk pendapatan maupun belanja di seluruh OPD Pemko Batam. Termasuk di kawasan pulau penyangga.

“Untuk bantuan bagi warga yang di pulau kita siasati. Karena tak mungkin kita minta mereka membuat rekening semua. Bantuan Rp 200 ribu, ongkosnya sudah berapa. Maka kita siasati minta buat rekening kelompok berbadan hukum. Akumulasi jumlah yang ramai, ditransfer ke sana. Tak semua disuruh buat rekening tetap non tunai,” paparnya.

“Pemko Batam berbangga dan berterimakasih atas kunjungan kerja yang dilakukan oleh Pak Gubernur beserta rombongan. Kami menjadi contoh oleh KPK termasuk pelayanan terpadu satu pintu, kami juga menjadi percontohan dari Mendagri,” kata dia.

Rudi menjelaskan dalam merencanakan anggaran, sistem non tunai ini juga diterapkan mulai dari pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan. Setiap usulan kegiatan dalam Musrenbang akan dimasukkan ke sistem elektronik.

“Jika tidak masuk ke dalam sistem maka tidak akan terakomodir apa yang menjadi usulan. Dengan sistem ini menyelamatkan kita semua, karena semua sudah online,” tuturnya.

Mungkin Anda juga menyukai

DD