Dekranasda Kembangkan Kearifan Lokal Lewat Batam Batik Fashion Week
Media Center Batam – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam kembali menggelar Batam Batik Fashion Week, Sabtu (13/7). Pagelaran busana yang mengangkat kearifan lokal ini digelar di kabupaten tetangga, Bintan. Tepatnya di kawasan wisata Plaza Lagoi Bay.
BBFW Bintan 2019 ini menampilkan hasil karya pebatik dan desainer Mahendra Kurniawan, Alnel Batik Art kolaborasi dengan Waode Nilasari, Waode Collection, Yayuk Unarti. Kemudian karya Puan Lawa berkolaborasi dengan Reno Agustriono, Lawa, Indra Sugiono, Indra Batik Batam berkolaborasi dengan Luhung Esa Pertiwi, Luhung de La Mode. Serta Mahendra Kurniawan Alnel Batam Art berkolaborasi dengan Natasya Rofalina, NR Atelier.
Baju-baju yang ditampilkan terlihat segar dengan model kekinian. Sementara motif batiknya tetap mengangkat kearifan lokal. Seperti motif ikan marlin, gonggong, dan sebagainya.
Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi mengatakan BBFW di Bintan ini merupakan pagelaran ketiga yang dilaksanakan di luar Batam. Pada awal tahun roadshow BBFW digelar di Kabupaten Karimun. Kemudian berlanjut ke Kota Tanjungpinang.
“Batam Batik Fashion Week ini kita mulai dari roadshow tingkat kecamatan yang dilaksanakan di sepanjang 2018 lalu,” kata Marlin.
Ia mengatakan Dekranasda merupakan mitra pemerintah dalam meningkatkan pariwisata di Kota Batam. Marlin berharap kegiatan ini dapat memotivasi daerah lainnya untuk meningkatkan pariwisata dengan pengembangan kearifan lokal.
“Walikota mendukung penuh seluruh kegiatan Dekranasda Kota Batam sehingga saat ini Batik Batam telah memiliki 20 pengrajin batik dan 1 orang asesor yang siap membantu untuk mengajarkan secara gratis,” ujarnya.
Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten dan Dekranasda Bintan atas kesempatan yang diberikan bagi Batam untuk berpromosi di sana. Ia mengatakan kegiatan BBFW ini menjadi ajang promosi produk lokal Batam ke daerah lain. Karena itu Pemerintah Kota Batam sangat mendukung acara tersebut.
“Pemerintah sangat mendukung pengembangan produk-produk lokal yang mengangkat kearifan dan kebudayaan lokal. Kegiatan ini menjadi promosi untuk memperkenalkan produk-produk Dekranasda Kota Batam yang tidak kalah saing dengan batik-batik produksi dari pulau Jawa. Baik dari segi kualitas maupun harga,” kata dia.
Kota Batam, sambung Rudi, saat ini sedang mengembangkan kepariwisataan. Satu di antaranya dengan membangun masjid terbesar di Kepulauan Riau. Masjid yang diberi nama Sultan Mahmud Riayatsyah ini rencananya diresmikan pada 20 September mendatang. Dan akan menghadirkan tiga ulama dari dalam serta luar negeri.
“Saya mengundang masyarakat Bintan untuk dapat hadir pada peresmian nanti,” tuturnya.
Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam, selaku tuan rumah berterima kasih atas dipilihnya Kabupaten Bintan sebagai lokasi pelaksanaan BBFW 2019. Menurutnya kegiatan seperti ini sangat luar biasa.
“Kegiatan ini sangat luar biasa dan saya kira ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan ini patut dicontoh, di mana memicu semangat kami untuk lebih memajukan Dekranasda Kabupaten Bintan,” ujar Dalmasri.