Tiap SMA di Batam Tambah 2 Rombel
Media Center Batam – Tiap sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Batam akan menambah dua rombongan belajar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019. Keputusan ini diambil untuk mengakomodir siswa yang tak lolos melalui sistem zonasi.
“Sementara ini tambah ruangan-ruangan lagi. Minimal tiap sekolah dua kelas tambahan. Guru tidak ada masalah. Itu urusan pemerintah. Bisa kita tambah,” kata Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun di Dataran Engku Putri, Senin (8/7).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali menjelaskan untuk PPDB tahap pertama sudah selesai. Yakni bagi calon siswa yang sudah lulus melalui sistem zonasi lalu. Mereka sudah bisa lakukan daftar ulang pada 11 Juli.
“Pada PPDB kali ini ada tiga jalur, zonasi 80 persen, perpindahan orang tua 5 persen, dan prestasi akademik non akademik 15 persen. Ternyata kuota perpindahan orang tua dan jalur prestasi belum semua terisi. Itulah yang mau kita isi di tahap II. Calon peserta didik yang tak lulus zonasi, bisa isi peluang itu,” papar Dali.
Untuk mengisi kuota sesuai rencana daya tampung (RDT) ini, zonasinya akan diperluas. Artinya dua zona akan digabung menjadi satu. Sehingga Batam yang tadinya dibagi 8 zona akan dimerger menjadi 4 zona.
Sedangkan tahap III adalah mengakomodir siswa dengan penambahan rombongan belajar (rombel) sesuai arahan Gubernur. Dali mengatakan penambahan jumlah rombel disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Contohnya SMAN 23 di Batuaji yang bisa meminjam pakai ruangan di gedung tak terpakai. Sehingga bisa menambah sampai lima rombel.
“Tapi tetap ada penumpukan yang tak bisa dipaksakan. Lima rombel kali 32 siswa, 160. Yang tak lolos 500. Maka yang 300-an tak bisa memaksakan diri masuk situ semua. Maka bergeserlah ke tempat yang ada. Begitu juga di SMAN 3, tambah dua rombel. Sementara yang belum dapat masuk situ masih ada 523. Itu hampir 13 kelas,” tuturnya.
Dali menyebut, total ada 2.126 calon siswa SMA yang belum dapat tempat. Menurutnya semua sekolah di Batam ada menolak pendaftar. Kecuali SMAN 15 yang kekurangan 70-an siswa.
“Beri kesempatan kepada kami, perintah Pak Gubernur akan kami laksanakan. Namun tetap dengan mekanisme. Supaya tidak terjadi keributan,” kata dia.