Mahasiswa Batam Menjadi Perpanjangan Tangan Kemenpar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata Menyampaikan kata sambutan Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan. Acara Kementerian Pariwisata Goes to Campus ini digelar di Aula Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam, Kamis (13/6).

Media Center Batam – Ratusan mahasiswa Batam diajar menjadi perpanjangan tangan Kementerian Pariwisata dalam Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan. Acara Kementerian Pariwisata Goes to Campus ini digelar di Aula Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam, Kamis (13/6).

“Berdasarkan data, 50 persen wisatawan yang datang adalah milenial. Adik-adik pasti punya sosial media semua. Kita harapkan sosial medianya juga digunakan untuk mempromosikan daerahnya sendiri,” kata Kepala Sub Bidang Pengembangan SDM Kepariwisataan Kemenpar, Alfin Merancia.

“Mulailah sharing (membagikan), tak hanya foto selfie tapi ditambahi destinasi wisatanya sekaligus. Sehingga kita ikut mempromosikan wisata kita. Jadi adik-adik diharapkan menjadi perpanjangan tangan Kemenpar dalam promosi wisata,” sambungnya.

Saat ini, kata Alfin, industri pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia. Posisi pertama dipegang industri pertanian khususnya crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit.

“Tapi pada 2020 nanti diproyeksikan pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar. Karena kalau suatu daerah tergantung pada sumber daya alam, suatu saat akan habis. Sementara pariwisata sering disebut juga dengan never ending industry (industri yang tak pernah berakhir),” ujarnya.

Industri pariwisata ini unik, multidisiplin, karena berkaitan juga dengan sektor lainnya. Seperti sektor transportasi. Setiap wisatawan pasti membutuhkan sarana transportasi. Juga terkait dengan sektor pekerjaan umum. Karena wisatawan juga membutuhkan infrastruktur yang baik demi kenyamanan.

“Sebelumnya pariwisata masuk dalam kebutuhan tersier. Sekarang pariwisata menjadi kebutuhan primer, makanya muncul istilah kurang piknik. Potensi ini harus kita ambil,” ujarnya.

Alfin mengatakan tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang pentingnya pariwisata bagi ekonomi. Serta penjelasan mengenai alur bisnis pariwisata.

Adapun narasumber yang dihadirkan yakni Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata. Kemudian Ketua STT Ibnu Sina, Larisang. Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Kepulauan Riau, Larisang. Serta Widyaiswara Kemenpar, Aryanti Prima Restu.

Pada kesempatan tersebut Ardiwinata menjelaskan tentang arah kebijakan pengembangan kepariwisataan di Kota Batam. Menurut Ardi, Batam berperan penting pada pariwisata nasional.

“Kita punya peran besar untuk bangun dunia pariwisata. Kita harus bangga. Sebagai warga Batam kita harus bangga dan mempromosikan Batam. Batam punya semua amenitas. Atraksi juga banyak. Pemerintah daerah juga terus membangun infrastruktur penunjang aksesibilitas wisatawan,” tuturnya.

Sementara itu Larisang memaparkan tentang peran perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan SDM kepariwisataan. Ia mengatakan berbagai jurusan pendidikan tersedia di Batam untuk dukungan pariwisata, termasuk di STT Ibnu Sina.

“Di STT Ibnu Sina terdapat Teknik Informatika yang sangat support pada bidang pariwisata. Contohnya dengan teknologi yang dilibatkan bisa membuat pemetaan potensi wilayah pariwisata di Batam. Bisa dikemas dalam model sistem informasi yang dapat digunakan semua pihak melalui aplikasi. Ini akan sangat membantu dalam membangun citra wilayah sehingga wisatawan tertarik berkunjung,” kata Larisang.

Mungkin Anda juga menyukai