Lomba Hingga Pameran Meriahkan Gebyar Hardiknas 2019
Media Center Batam – Berbagai kegiatan digelar dalam Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Dataran Engku Putri Batam Centre. Kepala Lembaga Pengendali Mutu Pendidikan (LPMP) Kepulauan Riau, Irwan Safii mengatakan Gebyar Hardiknas ini akan berlangsung selama lima hari, Kamis-Senin (25-29/4).
“Gebyar Hardiknas 2019 merupakan kegiatan kedua. Tahun 2018 dilaksanakan di Laman Boenda Gedung Gonggong Kota Tanjungpinang. Tahun ini di Dataran Engku Putri Batam dan di lapangan halaman kantor Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri di Tanjungpinang,” kata Irwan saat pembukaan Gebyar Hardiknas 2019 di Batam, Kamis (25/4).
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangkaian Gebyar Hardiknas 2019 di Batam antara lain lomba kolase, lomba meringkas teks, pentas seni siswa, bazar buku, pameran sekolah model, pameran pendidikan, dan pemutaran film atau bioskop keliling. Selain itu juga ada lomba membaca cepat, lomba media pembelajaran, lomba konversi teks, diskusi pendidikan, dialog kebudayaan, senam jantung sehat, lomba melukis kesejarahan, festival musikalisasi puisi, dan sebagainya.
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan Karakter, Arif Budhiman mengatakan kegiatan ini dilaksanakan serentak di 13 provinsi di Indonesia.
Dilaksanakan serentak di 13 daerah. Mulai dari Aceh di sebelah barat, Kalimantan Utara di bagian tengah, hingga Maluku dan Papua di bagian timur Indonesia.
“Abad 21 ini ditandai dengan fenomena global. ada tiga kecenderungan penting. Pertama kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam era revolusi digital. Kedua, berubahnya sendi kehidupan, kebudayaan, peradaban kemasyarakatan, termasuk pendidikan. Dan ketiga, semakin tegasnya fenomena abad kreatif. Maka perlu dilakukan peningkatan akses mutu pendidikan,” sebut Arif membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara itu Walikota Batam, Muhammad Rudi mengaku punya cita-cita agar Batam dikenal karena kualitas pendidikannya. Untuk mewujudkannya perlu bantuan banyak pihak termasuk pemerintah pusat.
“Saya punya cita-cita Batam dikenal dengan pendidikan. Orang tahunya pendidikan Batam sempurna seperti Jakarta. Kami butuh bantuan pusat. Pertama, tempat pendidikan. Kedua, guru-guru,” kata Rudi.
Menurutnya 65 persen guru di Batam masih berstatus sebagai tenaga honor. Apabila mereka diberhentikan seperti keinginan pusat, pemerintah daerah bisa didemo. Karena itu perlu penyelesaian lebih baik.
“Apa solusi kami di daerah. Saya ingin Batam betul-betul hebat, modern, madani, dari semua bidang,” ujarnya.
Saat ini Pemko Batam sudah membiayai ratusan putra daerah yang berhasil diterima di lima perguruan tinggi terkemuka Indonesia melalui jalur undangan. Mereka disiapkan untuk menjadi kaderisasi kepemimpinan di Kota Batam.
“Supaya suatu waktu nanti Pemko Batam diisi orang-orang hebat. Kita biayai, kita selamatkan anak-anak kita, para milenial ini. Karena sepuluh dua puluh tahun ke depan mereka akan menjadi pemimpin di Batam,” kata dia.