Pemko Susun Data Statistik Sektoral
Media Center Batam – Pemerintah Kota Batam akan menyusun Data Statistik Sektoral. Kepala Bidang Statistik Dinas Kominfo Batam, Desman Wardi mengatakan tahap pertama yang akan dilakukan adalah membentuk tim petugas data sektoral.
“Kita akan minta tiap dinas menyerahkan satu nama untuk ditunjuk sebagai petugas data sektoral. Nanti di-SK-kan Walikota,” kata Desman dalam sosialisasi di Aula Kantor Walikota Batam, Senin (4/3).
Para petugas nanti akan dilatih untuk mengumpulkan data di lapangan dan mengolahnya menjadi data statistik. Pelatihan akan dilaksanakan di bulan ini.
“Bulan Maret ini sudah harus pelatihan,” ujarnya.
Desman menjelaskan pengumpulan data sektoral ini penting sebagai bahan laporan ke Kementerian Dalam Negeri. Karena setiap akhir tahun Walikota diminta untuk melaporkan data statistik sektoral ke kementerian.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Rahyudin mengatakan data statistik sektoral ini juga bisa menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk membuat kebijakan atau program kegiatan.
“Misal mau kasih bantuan. Dengan data sektoral ini bisa ditentukan berapa bantuan yang dibutuhkan, siapa saja penerima yang berhak, dan sebagainya,” kata Rahyudin.
Contoh data sektoral yang ada di lingkungan pemerintah daerah adalah jumlah petani, nelayan, rumah layak huni, usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga wisatawan nusantara. Data yang disajikan bersifat lebih terperinci.
Rahyudin mengatakan BPS memiliki data-data sektoral ini. Namun survei atau sensus hanya dilakukan dalam rentang waktu 10 tahun sekali. Sehingga ada tahun-tahun kosong yang perlu diisi pemerintah daerah.
“Misal sensus pertanian. BPS punya data tapi sepuluh tahun sekali. Di antaranya itu kosong. Jadi pemerintah daerah tinggal update data saja. Gampang. Data BPS kita print (cetak) per kelurahan, kita kasih ke dinas. Petugas di dinas tinggal cek, ada enggak perubahan data,” paparnya.
Menurutnya kegiatan update data ini tidaklah sulit. Bahkan biaya yang dibutuhkan juga tak sebesar survei. Namun hasilnya tetap bermanfaat bagi pemerintah.
“Sisihkan APBD sedikit, untuk mendapatkan data yang optimal. Mudah-mudahan jika ini jalan, tahun ini bisa buat buku data statistik sektoral,” sebutnya.