KR Batam Jadi Kebun Raya Daerah ke-11

Walikota Batam Muhammad Rudi menandatangani prasasti menandai peresmian Kebun Raya (KR) Batam di Nongsa, Sabtu (22/12).

Media Center Batam – Penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti menandai peresmian Kebun Raya (KR) Batam di Nongsa, Sabtu (22/12). Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati mengatakan KR Batam menjadi sarana konservasi tanaman pesisir dan pulau kecil.

“Kebun raya daerah lain sudah ‘ngiri’. Katanya bagus sekali ya kebun raya Batam. Lanskapnya sudah sangat bagus. Bisa melihat laut ke sana. Kalau saya tinggal di sini, bisa berapa buku saya tulis,” kata wanita bergelar Profesor ini.

Ia memaparkan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, minimal diresmikan dua kebun raya daerah dan inisiasi dua kebun raya daerah yang baru setiap tahunnya. Dan capaian tahun ini melebihi target karena bisa resmikan tiga kebun raya daerah.

“Alhamdulillah, tahun ini kita bisa launching tiga kebun raya daerah. KR Sriwijaya di Sumatera Selatan pada 27 Juli, KR Lemor Lombok di bulan Agustus, dan hari ini KR Batam,” tuturnya.

Menurut Enny, peresmian KR Lombok ini di masa Nusa Tenggara Barat tengah dilanda gempa besar. Meski gempa susulan masih berlangsung, pemerintah daerah setempat tetap meminta peresmian dilaksanakan seperti yang sudah ditetapkan bersama.

Komitmen pemerintah daerah ini diapresiasi LIPI. Termasuk Pemerintah Kota Batam yang terus mendorong pengembangan kebun raya.

“Tahun lalu soft launching. Hari ini launching sudah banyak perkembangan. Tapi tak berhenti di sini. Masih banuak yang harus dilakukan. Masih harus dieksplorasi. Dan koleksinya akan selalu kita perbanyak,” kata dia.

Enny mengatakan secara keseluruhan, sudah 11 kebun raya daerah yang diresmikan di Indonesia. Kebun raya daerah pertama berada di Enrekang Sulawesi Selatan yang diresmikan 2013 lalu. Kemudian menyusul KR Balikpapan Kalimantan Timur pada 2014. Selanjutnya dua kebun raya daerah diresmikan di 2015, yaitu KR Kuningan Jawa Barat dan KR Baturraden Jawa Tengah.

Pada tahun 2016, KR Katingan Kalimantan Tengah dan KR Banua Kalimantan Selatan diresmikan. Selanjutnya dua kebun raya lain menyusul di 2017, yakni KR Liwa Lampung dan KR Pare-pare Sulawesi Selatan.

Hingga kini, kata Enny, sebanyak 37 kebun raya sedang dibangun dan dikembangkan di seluruh Indonesia. Terdiri dari lima kebun raya yang dikelola LIPI, 30 kebun raya daerah, dan dua kebun raya perguruan tinggi.

“Ada lima fungsi kebun raya. Konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan, jasa ekosistem, ekowisata. Ekowisata ini juga bisa mendatangkan PAD (pendapatan asli daerah). Misal dengan mendatangkan wisatawan. Tadi dari Asita juga sudah menyampaikan, mau mengajak siswa Singapura untuk eduwisata ke sini,” sebutnya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan Pemko Batam saat ini memang sedang mengembangkan pariwisata. Salah satu unsur kepariwisataan yang harus disiapkan adalah destinasi. Dan KR Batam ini bisa menjadi destinasi pilihan baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Jalan di depan ini rencananya akan dibuat terusan ke Batam Centre sehingga lebih mudah diakses. Kota juga sudah diperindah. Destinasi tersedia. Kalau sudah indah, wisatawan senang datang ke sini,” ujarnya.

Mungkin Anda juga menyukai