Ziarah Nong Isa Jadi Momen Perenungan

Media Center Batam – Ziarah makam zuriah Nong Isa yang digelar tiap peringatan Hari Jadi Kota Batam harus dimaknai dengan perenungan kembali. Hal ini disampaikan Walikota Batam, Muhammad Rudi usai ziarah makam zuriah Nong Isa di Nongsa, Jumat (14/12).

“Kami memimpin hari ini harus mengingat kembali. Adanya kami hari ini karena ada yang terdahulu. Ini mengajarkan juga ke anak-anak kami, untuk menghargai jerih payah orang-orang tua kita dulu di Batam ini,” tutur Rudi.

Selain itu, kegiatan ziarah juga untuk mengingatkan kita semua bahwa suatu hari juga akan berada di tempat yang sama. Artinya setiap yang bernyawa akan meninggal suatu hari nanti.

“Kita akan sadar kembali apa yang kita lakukan nanti akan dipertanggungjawabkan. Mudah-mudahan kami yang memimpin ingat itu supaya membangun Batam dengan baik,” kata dia.

Rudi mengatakan Raja Nong Isa yang membangun Batam ini sudah meletakkan tapaknya. Pembangunan sudah dimulai ketika Batam bernama Nongsa dan rantau sekitarnya. Hal serupa harus dilakukan oleh pemimpin saat ini dan di masa mendatang.

“Yang ada hari ini ayo kita mulai meletakkan sesuatu. Yang kami bangun sekarang ini sama. Dulu jalan tol belum ada, kita bangun. Flyover kedua, mudah-mudahan tahun depan tak ada masalah jadi dibangun,” sebut Rudi.

Ziarah makam zuriah Nong Isa ini dihadiri Wakil Walikota Batam dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Batam. Sebelum ziarah, acara dimulai dengan pengajian dan doa bersama. Kemudian potong nasi besar, penganan khas melayu yang biasa disuguhkan dalam acara syukuran.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan zuriah Nong Isa menyampaikan sejarah ringkas. Dijelaskan, Raja Isa (Nong Isa) adalah putra dari Raja Ali Marhum Pulau Bayan yang Dipertuan Muda V. Dalam literatur sejarah, Raja Isa Ibni Raja Ali Marhum Pulau Bayan yang Dipertuan Muda V memegang perintah atas Nongsa dan Rantaunya selama lima tahun. Perintah dikeluarkan oleh Komisaris General sekaligus Residen Riau atas nama Sultan Abdul Rahman Syah (1812-1832) dan yang Dipertuan Muda Riau VI Raja Jakfar (1808-1832) pada tanggal 22 Jumadil Akhir 1245 H bertepatan dengan hari Jumat, 18 Desember 1829 M.

Tanggal 18 Desember ini kemudian ditetapkan sebagai peringatan Hari Jadi Kota Batam. Ketentuan mengenai Hari Jadi Kota Batam ini diatur dalam Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2009.

Ziarah makam zuriah Nong Isa ini menjadi agenda rutin tiap peringatan Hari Jadi Kota Batam. Tahun ini sedikit berbeda karena diramaikan dengan bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat di kawasan Nongsa. Produk yang ditawarkan antara lain kerajinan tangan batik, tanjak, dan sebagainya.

Mungkin Anda juga menyukai

DD