ICSB Gelar Gebyar UKM di Batam
Media Center Batam – International Council for Small Business (ICSB) Indonesia gelar Gebyar Usaha Kecil Menengah (UKM) di Batam. Gebyar UKM diadakan di Aula Gedung B Universitas Internasional Batam (UIB), Selasa (16/10).
Panitia Gebyar UKM di Batam, Adi Ridwansyah mengatakan kegiatan ini merupakan kali ketiga digelar di Indonesia. Gebyar UKM pertama kali dilaksanakan pada 2016 lalu.
“Dua tahun sebelumnya hanya di 17 kota. Tahun ini jadi 34 kota. Dan Batam kota ke-22,” kata Adi.
Adapun tema Gebyar UKM kali ini adalah UKM Indonesia Zaman Now. Artinya UKM diajak untuk berkembang mengikuti zaman. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan aplikasi berbasis internet dalam menjalankan usahanya.
Sesuai dengan ikrar yang dibacakan bersama di pembukaan. Yakni UKM Batam siap untuk Go Digital.
Gebyar UKM ini diikuti pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan mahasiswa. Peserta mendapat pemaparan materi tentang kewirausahaan dan pemasaran.
“Topik hari ini adalah kewirausahaan plus pemasaran. Di era zaman now ini menjadi entrepreneur minimal punya semangat usaha tapi juga punya ilmu pemasarannya,” kata dia.
Pada acara ini juga dilaksanakan pameran produk UKM. Pameran menampilkan sepuluh UKM pilihan. Dan akan dinilai untuk dipilih menjadi lima UKM terbaik.
“Selain itu juga ada awarding, pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang dinilai turut membantu pengembangan UKM di Kota Batam,” tuturnya.
Penghargaan diberikan kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Batam, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batam, Bank Indonesia (BI) Kepri, dan Badan Pengusahaan Batam sebagai pembuatan kebijakan. Kemudian juga diberikan kepada Telkom Indonesia untuk kategori bisnis praktisi, dan UIB untuk kategori institur akademisi.
“ICSB ini adalah organisasi internasional yang memiliki perhatian terhadap UKM dunia. Indonesia baru aktif gabung tiga tahun terakhir. Saat ini sedang dikembangkan kepengurusan di 34 provinsi. Musyawarah pertama akan diadakan di Bandung, Oktober ini. Kita punya jaringan internasional yang diharap dapat mendukung perkembangan UKM Indonesia,” paparnya.
Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan terima kasih atas kegiatan tersebut. Karena ini menjadi bentuk perhatian terhadap UKM di Batam. Ia berharap semoga Gebyar UKM ini bermanfaat bagi pengembangan usaha mikro, kecil, menengah.
“UKM ini adalah penyelamat ekonomi karena UKM lebih tahan. Kalau perusahaan besar masalahnya banyak sekali,” kata Rudi.
Batam saat ini sedang dikembangkan menjadi kota pariwisata. Dukungan UKM sangat penting karena bisa menyiapkan apa yang diinginkan oleh wisatawan. Baik itu kuliner, oleh-oleh kerajinan tangan, dan sebagainya.
“Kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) semester I 1,044 juta. Kalau semester II sama, tahun ini bisa tembus 2 juta. Kalau wisman sudah datang, bisa jadi pasar bagi produk UKM Bapak Ibu,” ujarnya.
Namun untuk penuhi standar bagi wisman, perlu disiapkan kualitas produk yang baik. Selain itu pengemasan produk pun harus menarik dan mudah dibawa.
“Kalau kemasan bagus, isi dalam bagus, berulangkali orang beli. Maka harus kreatif, supaya mereka mau datang lagi dan tinggal lebih lama,” kata Rudi.
Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan rencana pemerintah membangun ulang pasar induk. Pasar yang berlokasi di Jodoh ini akan dibangun dengan desain modern dan direncanakan dapat menampung ribuan pedagang termasuk UKM ini. Karena itu ia berharap ke depan tidak ada lagi yang berdagang di pinggir jalan atau di lokasi yang bukan peruntukannya.
“Suatu daerah kalau mau maju lebih cepat, maka entrepreneur harus lebih banyak. Semakin banyak kita berusaha. Semakin makmur Kota Batam tercinta,” sebutnya.