Bengkulu Pelajari Pemungutan Pajak Online dari Batam

Media Center Batam – Walikota Batam, Muhammad Rudi bersama dengan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menerima kunjungan kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Marjon dan Korwil III KPK, Adliansyah Nasution atau yang akrab dipanggil Coki, Selasa (31/7). Marjon beserta rombongan berkunjung ke Batam untuk mempelajari pajak online tapping box yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam dan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Batam.

Mengawali diskusi pagi itu, Coki mengatakan bahwa Pemko Bengkulu ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi dan potensi pajak yang ada di Bengkulu. Sebagai tim Kopsurgah yang juga membawahi Pemko Batam, ia memberi masukan agar dapat belajar ke Kota Batam yang telah menggunakan system online dalam pemungutan pajak. Begitu juga di MPP yang telah mengintegrasikan pelayanan perizinan di Kota Batam.

“Melalui system online ini bagaimana PAD bisa meningkat tingkat kebocoran kecil. Seperti di DKI sudah dapat meningkatkan PAD mencapai Rp 5 triliun ini bisa ditingkatkan lagi. Saya akan undang beberapa daerah untuk dibawa ke Jakarta,” sebut Coki.

Walikota Batam, Muhammad Rudi menyambut baik niat Sekda Bengkulu yang ingin belajar system pemungutan pajak dan MPP ke Kota Batam. Secara singkat Rudi menjelaskan Pemko Batam berupaya untuk terus meningkatkan PAD Kota Batam. Pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Pemko Batam saat ini sangat bergantung pada besar kecilnya PAD yang diterima.

“Semakin PAD besar maka jalan akan cepat selesai dan ekonomi tumbuh dengan pariwisata yang akan akan kami kembangkan,” jelasnya.

Diantaranya yang menjadi sumber PAD, Pajak Penerang Jalan Umum (PPJU), retribusi sampah dan parkir. Diakuinya masih terdapat kebocoran dari retribusi maupun pajak yang dipungut oleh Pemko Batam. Namun Pemko Batam terus berupaya untuk meningkatkan pemasukan salah satunya melalui mesin online tapping box.

Dalam pemaparannya, Kepala Badan Pengelolaan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah menjelaskan tahun 2018 pihaknya kembali memasang pajak online tapping box di di sejumlah perusahaan swasta di Kota Batam. Pemasangan tapping box ini bertujuan untuk memantau pemasukan perusahaan secara rutin melalui sistem online. Tapping Box yang sudah terpasang sebanyak 30 unit dan sisanya 70 menyusul. Pemasangan  diutamakan di hotel, restoran, dan tempat hiburan termasuk juga pengelola parkir.

Di tahun 2017 lalu, BP2RD telah memasang 64 tapping box pada sejumlah wajib pajak. Pemasangan tapping box sendiri melibatkan kerjasama dengan pihak perbankan sebagai penyedia alat. Namun untuk tahun ini selain bekerjasama perbankan, penyediaan tapping box juga dianggarkan dari APBD.

Sistem ini disebut mampu mengurangi perjumpaan antara manusia dan manusia. Setiap masyarakat yang membayar pajak akan terkoneksi dengan sistem yang ada di Pemko Batam. Ketika pembayaran sudah di enter di sistem maka otomatis pajak masuk ke kas daerah. Berapa pajak yang masuk akan terlihat langsung sehingga tak ada lagi lose potensi PAD.

Melalui sistem ini juga mampu meminimalisir pertemuan antara pemungut pajak dengan wajib pajak. Perangkat keras yang sudah siap pakai untuk merekam transaksi penjualan, mendokumentasikan laporan penjualan serta mengirimkan data tersebut ke BP2RD sehingga mempermudah proses pelaporan Pajak atas omset hasil usaha setiap bulannya.

Selanjutnya untuk di MPP, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Gustian Riau memaparkan bahwa MPP telah mengintegrasikan perizinan dengan 30 instansi di Kota Batam dengan 427 pelayanan. MPP Kota Batam merupakan MPP percontohan se Indonesia, karena dapat melayani 427 perizinan.

“Setiap harinya rata-rata 750 dalam sehari. Sebagai percontohan dari daerah lain terkait pelayanan publik maka sudah 43 instansi dan 29 Duta Besar yang datang berkunjung,” paparnya.

Setelah mendengar pemaparan tersebut, Sekda Bengkulu segera akan merealisasikan pemasangan tapping box di Kota Bengkulu. Bahkan pihak Bank Bengkulu menurutnya siap memberikan dukungan untuk merealisasikan rencananya itu. “Harapan kami apa yang dilakukan di Kota Batam dapat diterapkan di Kota Bengkulu,” sebutnya.

Dalam pertemuan itu juga hadir Sekda Kota Batam, Jefridin, Pimpinan OPD di lingkungan Pemko Batam, Pihak Bank Riau Kepri, Irfandi Gustar.(HP)

Mungkin Anda juga menyukai