Orangtua Tetap Datang ke Sekolah Meski PPDB Online

Media Center Batam – Orangtua dan calon murid ramaikan hari pertama pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk sekolah berdasarkan zonasi, Selasa (3/7). Meski Dinas Pendidikan Kota Batam telah siapkan aplikasi dalam jaringan (daring) atau online untuk PPDB, nyatanya tak membuat sekolah sepi dari kehadiran orangtua.

Seperti yang terlihat di SMPN 20 Batam di Tiban Baru Kecamatan Sekupang. Pada pukul 07.00 WIB antrean yang didapat sudah mencapai ratusan.

“Iya sih memang katanya sudah online, tapi supaya lebih yakin saja. Takutnya syaratnya kurang atau apa ya kan. Kalau langsung datang ke sini, kan bisa tanya-tanya ke orang sekolahnya sekalian,” tutur salah seorang orangtua calon siswa.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan akui masih banyak orangtua yang datang ke sekolah walaupun PPDB dilaksanakan secara daring. Namun hingga sore hari, ia belum menerima laporan adanya masalah dalam pelaksanaan PPDB hari pertama.

“Sampai saat ini masih aman-aman saja. Cuma memang masih banyak daftar ke sekolah langsung, padahal kita sudah siapkan online. Kita sarankan orangtua daftarlah ke online,” ujarnya.

Karena banyak orangtua yang daftar dengan datang langsung ke sekolah, maka pihak sekolah menyiapkan petugas untuk bantu masukkan data calon siswa. Namun dengan terbatasnya petugas di sekolah, dilakukan pembatasan untuk pendaftaran secara manual. Yakni pendaftaran manual di sekolah hanya sampai pukul 12.00 WIB. Sebab waktu siang hingga sore hari akan digunakan untuk memasukkan data ke sistem.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad juga mengaku belum terima laporan atau pengaduan warga terkait PPDB ini. Ia berharap pelaksanaan PPDB berjalan lancar hingga hari terakhir nanti.

“Mudah-mudahan tahun ini aman. Dan saya ingatkan, tidak ada pungutan, tidak ada jualan-jualan. Dan tadi saya bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan hal itu. Agar penerimaan jangan macam-macam,” tegasnya.

Amsakar mengatakan meski PPDB sudah dilakukan dengan sistem zonasi dan daring, sekolah tetap akan ramai. Tetapi ia yakin dengan sistem zonasi ini lebih memungkinkan untuk akomodir masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.

“Soal tertampung tidaknya harus kira lihat nanti. Jalan tiga empat hari ini bisa terlihat . Kalau tidak tertampung, wajib ditampung. Pertama, kita arahkan ke swasta,” kata dia.

Mungkin Anda juga menyukai